Author: yahoo.com
Job   Vacancy,  Indonesia Job,  Job Indonesia
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertemuan G-20 di Gyeongju Korea Selatan  pekan lalu yang menghasilkan kesepakatan untuk tidak akan melakukan  devaluasi mata uang membuat aliran dana asing kembali masuk ke kawasan  Asia.
Mata uang regional kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat  (AS) dan tidak terkecuali dengna rupiah. Alhasil, rupiah pada transaksi  Senin kemarin berhasil menguat 35 poin (0,39 persen) menjadi 8.908 per  dolar AS dibandingkan posisi akhri pekan lalu di 8.943.
Analis ekonomi dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana  Soelistianigsih mengemukakan penguatan yang cukup kencang dan mendekati  level 8.900 per dolar AS membuat Bank Indonesia akan menjaga di level  ini. Karena, jika tidak mata uang lokal sangat berpotensi untuk menembus  dibawah level psikologis 8.900 per dolar AS.
»BI diprediksikan akan masuk kepasar untuk membawa rupiah ke kisaran  yang dianggap aman di 8.920 hingga 8.925 per dolar AS,” paparnya.
Pagi ini pukul 9:55 WIB ditransaksikandi level 8.912 per dolar AS,  atau melemah 4 poin dari penutupan kemarin di 8.908.
Penguatan rupiah dibawah level 9.000 per dolar AS ini akan menjadi  salah satu sumber surplus (Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran) APBN-P 2010,  karena realisasi pembayaran bunga utang luar negeri menjadi lebih  rendah dari yang dianggarkan. Penguatan rupiah juga mengurangi  penerimaan pajak migas dan sumber daya alam dengan pendapatan dolar AS.  »Namun, neto keduanya masih mencatat surplus di APBN-P 2010,” kata Lana.
Defisit anggaran APBN-P 2010 diperkirakan mencapai 1,5 persen dari  PDB ( Rp 95,1 triliun) dari target 2,1 persen dari PDB (Rp 38,6  triliun). Jadi dengan meningkatnya surplus ini membuat rencana  penerbitan obligasi tahun 2010 akan lebih rendah Rp 15,5 triliun dari  target sebesar Rp 175 triliun.
Posisi surplus hingga Oktober 2010 yang masih mencatat surplus Rp  40,218 triliun, akan bisa mencapai target revisi target defisit anggaran  1,5 persen di tahun 2010. Kendalam penyerapan belanja modal khususnya  diperbaikan infrastruktur yang biasanya digenjot menjelang akhir tahun  akan mengalami hambatan. »Faktor musim hujan yang intensitasnya tinggi  di atas normal akan menjadi kendala,” imbuhnya.
 
No comments:
Post a Comment