Showing posts with label tips tentang dunia kerja. Show all posts
Showing posts with label tips tentang dunia kerja. Show all posts

Monday, June 21, 2010

Tips Memberikan Feedback


Salah satu hal yang akan selalu ada dalam agenda Anda sebagai seorang pemimpin adalah memberikan feedback atau masukan kepada anggota tim Anda. Masukan yang diberikan tentunya bersifat konstruktif atau membangun, dengan maksud untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas anak buah. Feedback dianggap penting karena fungsinya sebagai guidance dan motivator. Tanpa masukan seringkali karyawan mendapatkan kesulitan untuk berkembang, karena tidak ada penilaian tentang performa kerjanya selama ini. Bisa jadi yang dianggap sebagai prestasi kerja justru jauh dari hasil yang Anda harapkan. Jika dibiarkan berlarut-larut bukan hanya kinerja dan performanya yang terancam diam ditempat bahkan memburuk, tapi juga akan mempengaruhi produktifitas tim yang Anda pimpin.

Tidak mudah memberikan feedback. Penyampaian yang tidak hati-hati bisa dianggap sebagai kritik yang menyerang secara pribadi. Alih –alih ingin meningkatkan performa, justru malah membuat karyawan patah semangat atau kehilangan respek kepada Anda sebagai pemimpinnya.

Menyampaikan masukan yang membangun dan jelas memang membutuhkan keterampilan dan keberanian. Terlebih kita hidup di budaya yang seringkali segan untuk menyampaikan masukan. “Takut tersinggung” mungkin itu yang ada dalam pikiran Anda. Tetapi jika hal ini terlaksana dengan sukses, hasilnya akan memuaskan dan memberikan dampak yang positif.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam memberikan feedback kepada anggota tim dengan efektif dan efisien.

*Segerakan.
Sampaikan segera feedback setelah Anda merasa hasil atau
kinerja kerjanya tidak sesuai dengan harapan atau standar atau hal lain yang tidak sesuai dengan budaya kerja perusahaan bahkan etika kerja. Walaupun Anda merasa segan dan enggan untuk melakukannya, jangan tunggu hingga performanya semakin memburuk. Menunggu berarti membiarkan karyawan Anda bekerja tanpa panduan dan tanpa parameter hasil kerja.

*Jaga kehormatan mereka.
Memberikan feedback memang sama sekali berbeda dengan memberikan pujian walaupun keduanya bertujuan sama; yaitu memacu karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Jika memuji karyawan akan lebih baik dilakukan didepan rekan kerja lainnya, memberi feedback sebaiknya tidak dilakukan di depan umum, terlebih jika yang disampaikan bisa ditanggapi sebagai kritikan. Bicaralah dengan sopan dan rangsang karyawan untuk juga mengeluarkan pendapat. Jangan gunakan kata-kata yang bisa diinterpretasikan sebagai ‘serangan’ secara pribadi. Anda ingin menyingkirkan kinerja buruknya, bukan personal nya.

*Jangan lupa memuji.
Ingatlah tidak semua hasil kerja karyawan tidak sesuai harapan atau di bawah standar. Pasti ada satu hal yang bisa dilakukannya dengan memuaskan. Tunjukkan bahwa Anda menghargai hasil kerjanya yang lain dengan memberikan pujian sebelum menyampaikan feedback. Selain membantu meningkatkan rasa percaya diri, hal ini akan membantunya untuk lebih membuka diri untuk menerima masukan dari Anda.

*Be specific.
Hindari pembicaraan yang berputar-putar sebelum masuk ke hal-hal yang harus diperbaiki. Sebutkan dengan jelas hal yang harus diperbaiki dan sampaikan saran Anda untuk mengatasi hal tersebut. Sampaikan dengan jelas tips, tekhnik dan saran yang relevan dan detail. Berikan ilustrasi dan contoh bila perlu. Misalnya, kebiasaan karyawan yang selalu telat memberikan laporan dengan alasan tanggung jawab yang terlalu banyak. Sarankan untuk membagi rutinitas harian dalam deadline yang lebih kecil dan terapkan target pribadi. Ingatlah untuk fokus pada solusi, bukan pada pribadi karyawan tersebut.

*Diskusikan rencana.
Walaupun Anda sudah memberikan saran, tips dan tekhnik, dan menyampaikan harapan Anda kepada karyawan tersebut, tetap diskusikan rencana dan target untuk memperbaiki kinerjanya. Hal ini akan memberikan mereka rasa percaya diri karena pendapat mereka dihargai. Dengan demikian respek mereka terhadap Anda juga akan tetap terjaga. Sepakati bersama target waktu peningkatan yang harus dicapai. Walaupun Anda ingin perubahan dan peningkatan terjadi secepat mungkin namun dengarkan target yang ingin dicapai sang karyawan sendiri. Hal ini justru akan memberikan rasa tanggung jawab yang besar karena karyawan tersebut turut ambil bagian dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan kerja mereka. Yang harus diingat adalah walaupun mereka sudah mengungkapkan target perubahan, keputusan untuk tetap menerapkan strategi awal Anda atau berkompromi ada di tangan Anda.

Job Vacancy , Indonesia Job


Bookmark and Share

Mengatasi Rasa Bosan Kerja

Siapa pun pasti pernah mengalami rasa bosan dan jenuh dengan pekerjaan. Entah mereka sudah bertahun-tahun bekerja atau baru saja masuk ke dalam dunia kerja. Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bosan dengan pekerjaannya. Bisa karena monoton, lingkungan kerja yang tidak kondusif, rekan kerja yang menyebalkan, atau ada masalah pribadi. Lalu terpikirlah, betapa menyenangkan kalau bekerja di tempat lain.

Tapi, berpindah pekerjaan bukanlah hal yang gampang. Selain itu belum tentu di tempat yang baru kita akan bebas dari persoalan yang menyebabkan kebosanan dan kejenuhan.Bisa jadi keluar dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Nah, meski bosan sedang melanda, Anda harus bersyukur bisa memperoleh pekerjaan. Apalagi saat ini tidak mudah mencari pekerjaan.

Jadi, lawanlah kebosanan itu dengan kiat-kiat berikut:

1. Bersikap antusias
Bersikap antusias bisa dilakukan dengan cara kita bekerja “seolah-olah menikmatinya”, sehingga pada waktunya kita benar-benar menikmati pekerjaan tersebut. Hanya saja, kadang kita tidak bisa menikmati karena pekerjaan itu memerlukan waktu lama dan jam kerjanya ketat. Ada cara sederhana untuk mengatasinya, semisal dengan tersenyum atau berdiri tegap ketika merasa lelah.

Juga perlu diingat bahwa kita bukanlah robot. Hanya saja, ketika bekerja pusatkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan yang sedang kita lakukan. Istirahat dan liburan memang perlu, tapi jangan dipikir ketika sedang bekerja.

2. Lakukan yang terbaik
Meski pekerjaan tidak menarik, kita harus melakukan yang terbaik. Mengapa? Karena jika kita bekerja asal-asalan maka pekerjaan akan bertumpuk. Kalau sudah begitu, kita semakin terbebani dan ada kemungkinan melakukan kesalahan. Salah berarti kita harus bekerja dua kali atau lebih, sehingga kita menjadi jengkel yang bisa-bisa bermuara ke stres.

Jadi, dengan menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu dan memberi prioritas kepada pekerjaan yang terpenting, maka kita bisa memiliki waktu lebih. Menurut buku The Joy of Working, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik akan menghasilkan kepuasan batin. Untuk memperbaiki mutu pekerjaan, kita bisa menetapkan standar dan tujuan baru agar bisa mengungguli diri kita sendiri.

3. Memperindah pekerjaan kita
Biasanya pekerjaan yang kita terima dari atasan disertai dengan rangka berisi aturan dan pedoman. Jika kita melakukan pekerjaan tersebut sesuai juklak, maka tidak ada sentuhan pribadi kita pada pekerjaan tersebut. Adanya sentuhan pribadi akan membuat pekerjaan jauh lebih menarik. Karena bersifat pribadi, maka tidak ada aturan baku untuk hal itu.
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam memperindah sesuatu. Misalnya, agar bisa menikmati pekerjaannya, seorang pelayan senang menghapal pesanan pelanggan tetap, sementara yang seorang mungkin bersikap lebih baik dan sopan.

4. Teruslah belajar
Menurut buku Tension Turnaround, otak meningkatkan kapasitasnya untuk memproses informasi seraya kita bertumbuh. Untuk itu kita harus memuaskan keinginan otak kita akan informasi baru dengan mempelajari hal-hal baru. Dengan belajar tentang pekerjaan, kita akan sangat terbantu dalam membuat pekerjaan menjadi lebih menarik dan memuaskan. Hal itu karena belajar bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kesanggupan kita serta mempengaruhi sikap secara umum terhadap kehidupan.

Banyak hal yang bisa kita pelajari, terutama yang tidak secara langsung berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya hubungan antarmanusia, tentang peralatan pekerjaan kita, cara menulis memo kantor yang lebih baik, memimpin rapat yang lebih efektif, atau cara yang lebih baik dalam berurusan dengan atasan.

Untuk mempelajari hal itu mungkin perusahaan tempat kita bekerja memiliki anggaran khusus untuk pelatihan semacam itu. Jika tidak, mengapa tidak memanfaatkan perpustakaan yang ada di kantor? Bisa jadi ada buku-buku yang kita butuhkan.

Belajar juga bisa melalui pengalaman orang lain. Kita bisa mengamati rekan sekerja mengenai kekuatan dan kelemahan yang bisa kita jadikan bahan pelajaran. Bahkan dengan belajar dari kesalahan atau keberhasilan kita sendiri, kemudian menganalisisnya sehingga bisa melakukan hal-hal yang tepat di kemudian hari. Dengan melakukan hal ini, kita bisa memperoleh pelajaran yang tidak mungkin bisa kita dapatkan di sekolah ataupun dengan membaca.

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam memerangi rasa bosan terhadap pekerjaan. Singkirkan pikiran negatif yang bisa membuat liburan kita terbebani oleh pekerjaan. Jangan memikirkan kegagalan di masa lalu sembari mencemaskan pendapat orang tentang diri kita. Berikan perhatian penuh pada pekerjaan, menjadi asyik dengannya, dan melakukan upaya yang terbaik sehingga kita bisa merasakan suatu kegembiraan karena telah menyelesaikan pekerjaan kita.

sumber : majalah online

Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia


Bookmark and Share

Ayo Sukses!!


Mau sukses dalam bekerja? Pasti Anda mau. Kesuksesan mampu membawa hidup pada tingkat yang lebih baik. Namun tidak semua usaha Anda berjalan baik untuk meraih sukses. Memang dibutuhkan suatu kesabaran. Tidak cukup itu saja. Ada beberapa hal lain yang harus Anda lakukan.

Tujuh cara jitu capai sukses, adalah:

1. Hilangkan rasa takut gagal

Saat melakukan sesuatu adakalanya Anda gugup. Kemudian timbullah perasaan tidak mampu dan gagal. Misalnya saja ketika melakukan presentasi di kantor. Sesaat sebelum presentasi Anda merasa gugup. Lalu Anda mulai tidak percaya diri pada kemampuan Anda. Dalam pikiran Anda yang muncul adalah hal-hal negatif, seperti presentasi ditolak, bos marah atau hal lain. Coba Anda tarik nafas panjang. Berpikirlah jernih dan selalu bayangkan hal-hal positif. Jangan ada bayangan atau perasaan gagal.

Pikiran seseorang adalah kekuatan yang paling dahsyat. Termasuk milik Anda. Apa yang kita bayangkan dan diyakini akan benar-benar terjadi. Jadi sekarang terserah Anda. Membayangkan hal positif Anda akan berhasil. Bayangkan yang negatif, Anda cenderung gagal.

2. Jangan mengeluh terus menerus

Apakah Anda sering menggerutu, mengeluh ? Sebaiknya Anda mulai mengurangi hal itu. Menggerutu adalah bagian dari hambatan untuk sukses. Anda mungkin tak sadar ketika sedang menggerutu. Namun hal ini pasti sering Anda lakukan. Misalnya saat Anda diberi pekerjaan lebih oleh atasan, lalu dalam hati Anda berkata, “Aduh…. yang itu belum selesai masih diberi lagi.” Inilah gerutu tak penting yang mempengaruhi kesuksesan Anda. Apakah hal ini sering terjadi? Coba hilangkan perlahan.

3. Jangan tunda sesuatu

Pekerjaan memang sering kali menumpuk. Melihat ke arah tumpukan membuat kita merasa terbeban. Jangan menunda pekerjaan sekecil apapun itu. Coba selesaikan sedikit demi sedikit apabila memang sangat banyak. Jika Anda adalah seorang yang pelupa, coba buat daftar pekerjaan yang harus Anda lakukan. Berikan setiap tanda apabila pekerjaan itu selesai.

4. Fokus pada pekerjaan

Fokus pada sesuatu memang agak sulit. Masalah yang Anda hadapi sehari-hari cenderung memperburuk masalah. Berusahalah lebih profesional. Bagi waktu dan pikiran untuk pekerjaan kantor dan untuk hal pribadi. Tuangkan konsentrasi lebih pada pekerjaan agar hasilnya memuaskan.

5. Disiplin

Ini yang cukup sulit. Rata-rata kedisiplinan masyarakat Indonesia sangat kurang. Jadi Anda benar-benar harus disiplin terhadap diri Anda. Jangan meremehkan hal-hal kecil. Jam datang ke kantor itu merupakan tolok ukur yang sederhana mengukur kedisiplinan kita. Hal yang sulit dilakukan, karena pada diri sendiri saja Anda akan mengatakan kalau jalan macet tak mungkin datang tepat waktu.

6. Terbuka pada pendapat orang lain

Dinilai oleh orang lain adalah suatu hal yang penting. Kita tidak bisa menilai diri sendiri karena kita tak cukup obyektif. Terima pendapat orang lain. Tanyakan pada atasan atau rekan, apa yang kurang dari diri Anda. Kemudian perbaiki hal tersebut. Sedikit demi sedikit kesuksesan Anda akan berubah.


Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia

Bookmark and Share

How To Manage The Boss ?


Bos kita adalah orang yang super sibuk yang menghadapi masalah kompleks dan tidak seperti yang bawahan hadapi. Pastikan kita bisa mendapatkan komunikasi yang tepat dengan atasan kita di moment yang tepat pula. Kita tidak ada 1 % dari permasalahan dan persoalan yang harus dihadapi oleh Bos. Jadi untuk membuat Bos kita puas, ada beberapa hal lagi yang musti diperhatikan dan ada baiknya kita lakukan dalam kehidupan lingkungan kerja kita tiap harinya.

1. Informasi; Informasi bukanlah melulu tentang data dan data. Sebagai bawahan yang baik, kita sebaiknya (dan memang diharapkan) untuk bisa menyajikan sebuah wine, bukan menyajikan buaha anggurnya saja. Diharapkan untuk bisa menganalisa dan menyajikan summary lengkap dari hasil survey pasar atau kegiatan auditing. Kita bukanlah tukang pos yang bertugas untuk mengirimkan segepok data dan dokumen yang berisikan data-data yang ruwet, sajian statistik yang sangat mentah. Data yang terlalu banyak dan ruwet akan menimbulkan stress yang artinya akan mengakibatkan penolakan, penyangkalan dan ketololan pada diri kita. Berarti kita harus tampil selektif dalam mengurai data, memvisualisasikan dengan jelas dan bermakna, mengelompokkan data mana yang penting dan tidak penting, dan mengutarakan yang benar-benar esensial terhadap permasalahan. Implementasi yang bisa kita lakukan antara lain, jangan sekali-kali pernah membawakan kabar buruk saja ke Bos. Berikan juga apa kabar baiknya. Karena kabar buruk yang datang terus menerus dari kita akan berarti bahwa kitalah yang menjadi kabar buruk itu sendiri. Pastikan juga tidak akan ada informasi terlalu dini yang diketahui oleh Bos yang berasal dari orang lain. Cegah jangan sampai kata-kata ” Kata si A, ada masalah …..” atau ” Kenapa kamu tidak lapor kalau ….” keluar dari mulut si Bos. Ini bisa berarti kita menyembunyikan informasi yang seharunya dia ketahui, bersikap baiklah dan persiapkan bahwa apa yang menjadi info paling update adalah keluar dari laporan kita sebagai bawahannya.

2. Masalah; Jangan hanya bisa membawa masalah di hadapan Bos, bawa juga solusi-solusi yang mungkin muncul dari permasalahan tersebut. Seorang Boss yang baik biasanya menghindari 2 jenis sikap yang biasa dilakukan oleh para Bos yang buruk. Jenis pertama adalah Bos yang selalu mengatakan kepada bawahannya “Well, kamu melakukan pekerjaan kamu dengan sangat fantastis. U’re Great.” atau jenis kedua yang selalu mengatakan ” Ada masalah besar di sini, tapi jangang kuatir Saya akan memecahkannya ” Bahkan yang lebih parah lagi ada tipikal bos yang selalu berkata ” Ini ada permasalahan, kamu solusikan ” tanpa membawa suatu solusi apapun dihadapan kita. Alih-alih menghindari Bos-Bos yang buruk seperti itu, ada baiknya kita sebagai bawahan bisa membantu permasalahan yang ada. Ingat, permasalahan timbul karena biasanya terjadi sebuah gap, antara tujuan dengan hasil yang diperoleh. Nah kita sebagai bawahan bisa memberikan masukan kepada atasan mengenai kunci-kunci penyelesaian yang bisa diambil, mengenai waktu atau deadline yang mungkin muncul, alokasi sumber daya manusia atau biaya. Hal tersebut harus bisa kita definisikan dengan sangat jelas. Sehingga nantinya pun akan terjadi sebuah interaksi yang baik dan menghasilkan putusan yang akurat. Jadilah sejelas mungkin tentang apa yang kita perlukan daripada akhirnya kita nanti akan mendapatkan sebuah permasalahan dan hanya dilemparkan kepada Bos tanpa kita memberikan sebuah gambaran pendahuluan ?

3. Asumsi-Asumsi; Jangan berasumsi bahwa Bos mengetahui sama persis seperti apa yang kita ketahui. Asumsikan bahwa tapi Bos pasti akan mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Jadi mari kita jelaskan dan edukasikan dengan baik apa yang sedang terjadi. Please, tolonglah Bos kita, kita adalah orang yang berada sepanjang waktu dengan tim dan yang mengerti isu yang ada di lapangan. Kita hidup di keseharian dengan data dan poin, tapi Bos kita tidak. Jadi Bos tidak mengetahui lebih dari apa yang kita tahu. Acapkali saat kita berhadapan dengan para Manajer, di saat mereka mengemukakan suatu penyelesaian masalah-masalah teknis atau operasional (mikro), mereka lebih sering berpijak pada apa yang mereka alami saat mereka menjadi junior staff, bukan berdasarkan apa yang terjadi saat ini. Hal ini tentunya sedikit menyulitkan posisi kita sebagai bawahan karena kadangkala opsi yang keluarpun tidak pas dengan keadaan lapangan. Nah, untuk itu kita memiliki beberapa pilihan yang baik supaya kita bisa lebih aman dan nyaman melaksanakan tugas kita. Keterlibatan dia untuk proses pengambilan putusan yang bersifat mikro itu karena memang dia memiliki kuasa yang lebih luas untuk berkoordinasi intern organisasi,so, alternatif pertama, Informasikanlah segala hal dengan bahasa yang benar-benar teknis, dan kita berharap bahwa jargon-jargon teknikal kita berhasil meng-KO dia dengan telak dan memaksa dia akhirnya menyetujui apa yang kita usulkan, tapi ingat ini bisa menimbulkan sebuah barrier alias penghalang dalam berkomunikasi dan ini akan membawa kita ke ketidakpercayaan bos tentang apa yang sedang kita bicarakan. Alternatif kedua, edukasilah Bos kita ini dengan sesuatu yang simple, yang mudah dimengerti dengan bahasa yang familiar. Berilah keterangan dengan gamabran atau artikel atau contoh nyata atau summary yang jelas dan membumi. Dengan begitu kita akan membuat Bos lebih memahami dan mengerti yang ujung-ujungnya adalah jalinan komunikasi yang mudah dan saling mengerti yang akan menciptakan sebuah diskusi menarik dan tepat pada sasaran.

Tiga hal di atas akan menambah wawasan kita sebagai bawahan menjadi semakin manis dan mengagumkan. Tidak ada salahnya untuk menjadi info gainer bagi Bos, karena memang kita yang mengerti apa yang sebemarnya terjadi di lapangan. Ingat pula bahwa informasi yang dibutuhkan oleh Bos kita bukan melulu hanya data, statistik dan angka. Sajikan laporan dan diskusi dalam sebuah format yang lebih jelas, simple dan selektif serta esensi nya memang ada. Dan sekali kita membawa masalah ke hadapan Bos, jadilah bawahan yang mengerti bagaimanan solusi-solusi yang bisa muncul. Sehingga tidak akan membuat Bos semakin pusing dan menderita.

People, lets do all the best that we can. Good Luck !


Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia


Bookmark and Share


Pekerjaan Sesuai Tipe Kepribadian



Berdasarkan teori John Holland, seperti dijelaskan dalam situs Career Key, umumnya manusia dibedakan dalam 6 tipe kepribadian yaitu Realistic, Investigative, Artistic, Enterprising dan Conventional.

1. Tipe Realistik digambarkan sebagai orang yang memiliki skill bekerja dengan mesin, alat atau binatang. Umumnya menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contoh pekerjaan dalam lingkup ini adalah engineer, pilot atau petugas polisi.

2. Tipe investigative diuraikan sebagai orang yang gemar dan pandai memecahkan masalah. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau memersuasi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik.

3. Tipe Artistik suka melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra. Umumnya, tipe ini menghindari aktivitas yang rutin, berulang serta pekerjaan yang sifatnya highly ordered. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer.

4. Tipe Sosial suka menolong sesama serta pandai melakukan kegiatan seperti mengajar, konseling, merawat atau memberi informasi. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu maksud. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan bisa dipercaya. Contohnya guru, konselor, perawat, pekerja sosial.

5. Tipe Enterprising suka memimpin, memengaruhi orang lain dan menjual gagasan. Umumnya menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan bisa bersosialisasi. Contohnya, sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel.

6. Tipe Conventional suka bekerja dengan angka-angka, berkas-berkas dan segala yang serbateratur. Menghindari aktivitas yang tidak terstruktur dan “tidak jelas”. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem yang sudah baku. Contoh, sekretaris, teller bank.

Nah, Anda termasuk tipe yang mana?

Job Vacancy , Indonesia Job , job Indonesia

Orang Yang Kreatif

by Sigit Risat

Sebuah perusahaan di Amerika menyeleksi calon karyawannya dengan cara yang unik, yaitu dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang membutuhkan kreativitas dalam menjawabnya. Bila jawabannya dianggap benar, ia akan langsung diterima di perusahaan tersebut.

Situasinya adalah seperti ini: Anda sedang mengendarai mobil yang hanya cukup untuk dua orang penumpang saja di tengah badai yang hebat. Mobil Anda lalu melewati halte tua dan di sana Anda melihat tiga orang tengah menunggu pertolongan. Orang pertama adalah seorang nenek yang nampak sudah sekarat karena kedinginan, orang kedua adalah seorang pria yang pernah menyelamatkan hidup Anda, dan yang ketiga adalah pujaan hati yang sudah lama Anda incar.

Pertanyaannya adalah karena mobil Anda hanya muat untuk satu orang saja karena yang satu sudah Anda duduki, manakah dari ketiga orang itu yang akan Anda tolong?

Sebelum Anda tahu jawaban mana yang paling benar, Anda tentunya sudah meraba bahwa kreatifitas dalam berpikir sangat dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tadi.

Saat ini orang-orang kreatif sangat dibutuhkan di banyak perusahaan, tidak hanya sebatas di bidang periklanan atau industri film. Karena orang-orang yang pandai berkreasi dalam setiap situasi, adalah orang yang luwes dan termasuk dalam katagori orang yang memiliki Kecerdasan Emosi. Bukankah mereka yang berhasil dalam karir dan bisnis kebanyakan adalah yang memilki kecerdasan emosi ?

Kreativitas tidak berhubungan langsung dengan bakat. Kreativitas ditentukan oleh seberapa banyak pengetahuan yang tersimpan di "perpustakaan" memori Anda. Semakin sering dan banyak Anda membaca buku, semakin banyak pulalah inspirasi kreativitas tersimpan di hard disc otak Anda yang hingga saat ini kapasitasnya belum ada yang mampu menandingi, bahkan oleh komputer tercanggih sekali pun yang pernah diciptakan di muka bumi ini.

Para ahli menemukan bahwa kemampuan otak manusia baru dipakai sekitar 5% saja. Manusia yang diyakini telah menggunakan kapasitas otaknya sebesar 7% adalah Albert Einstein. Anda bisa mencoba untuk memaksimalkan kerja otak Anda dengan mencoba menjawab pertanyaan tadi.

Kita seringkali mudah melupakan isi buku yang pernah dibaca, namun bukan berarti itu sia-sia. Yang terpenting bukanlah rinciannya melainkan inti sari atau pesan moral yang akan mempengaruhi pola pikir pembacanya. Anda mungkin sudah lupa siapa nama bapak guru gank Laskar Pelangi dalam novel "Laskar Pelangi" yang luar biasa itu, tapi Anda tentu terinspirasi oleh novel atau film itu.

Jawaban kreatif yang dianggap benar oleh perusahaan tersebut rupanya adalah: Anda turun dari mobil lalu menemui orang yang pernah menyelamatkan hidup Anda, minta tolong untuk menyelamatkan nenek tua yang kedinginan itu. Sementara itu Anda menikmati saat-saat romantis berdua bersama dengan sang pujaan hati.

Kalau anda tadi memilih menolong nenek tua yang sekarat, tidak usah kecewa, meskipun anda tidak diterima bekerja, setidaknya anda sudah menolong hidup seseorang.


Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia


Bookmark and Share

Mendapat Tawaran Pekerjaan, Saat Masih Bekerja

Dunia Kerja yang semakin kompetitif tidak hanya menorehkan cerita sedih tentang tingginya angka pengangguran, namun juga kisah yang cukup menakjubkan. Ketika jutaan unemployment tengah berjuang mencari perusahaan yang dapat mempekerjakan mereka, ada orang-orang justru tinggal menunggu atau bahkan ‘dikejar-kejar’ perusahaan yang ingin mempekerjakan mereka. Dalam hal ini bukan keberuntungan yang berperan penting melainkan kompetensi dan skill individual-lah yang menjadi penentu.

SDM yang unggul biasanya menjadi rebutan para executive search dan perusahaan-perusahaan. Bahkan seringkali praktek bajak membajak eksekutif tidak terhindarkan jika supply sumber daya manusia dengan keahlian yang dibutuhkan di pasaran terbilang sedikit. Dalam dunia profesional hal ini sah-sah saja sepanjang kesempatan yang datang dapat memenuhi keinginan dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir yang lebih baik.

Lalu pernahkah Anda dihubungi seseorang yang mengaku headhunter dan ditawari sebuah posisi di perusahaan kliennya? Padahal saat itu Anda masih kerja dan tidak pernah mengirimkan aplikasi ke perusahaan apapun. Keputusan yang tepat dalam menghadapi kesempatan yang datang dapat merubah kehidupan karir Anda. Maka pertimbangkanlah beberapa hal sebelum menolak atau menerima tawaran tersebut sebagai berikut:

Jangan terlalu senang, jangan terlalu skeptis. Reaksi Anda mungkin akan berbeda-beda tergantung apakah Anda telah paham cara kerja headhunter atau belum. Jika anda telah dihubungi mereka, berarti profil dan prestasi karir anda cukup menarik perhatian dan diprediksi dapat memenuhi kriteria kandidat yang dicari oleh klien mereka. Merasa senang karena dilirik oleh headhunter dan dapat kesempatan bagus boleh-boleh saja, namun tetap harus waspada dan teliti sebelum mengiyakan setiap tawaran. Sebaliknya jangan pula terlalu skeptis atau curiga, dengarkan dulu penawarannya baik-baik, siapa tahu posisi yang ditawarkan memang jauh lebih baik dari posisi Anda sekarang.

Lakukan riset dan cek and ricek. Pastikan Anda mendapatkan informasi yang cukup tentang jenis pekerjaan yang ditawarkan, jenis usaha, dan bentuk usahanya. Lalu cari tahu tentang Executive Search yang akan menjadi fasilitator Anda dan perusahaan tersebut lewat website, brosur, kartu nama, dan info dari orang lain tentang track record mereka.

Evaluasi diri: Benarkah saya ingin pindah kerja? Tawaran yang datang boleh jadi sangat menggiurkan dan menjanjikan untuk peningkatan karir Anda, tapi tanyakan k-epada diri sendiri apakah ini yang benar-benar Anda inginkan dan butuhkan? Jangan mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat atau prinsip aji mumpung. Ada beberapa alasan mengapa seseorang pindah kerja diantaranya: ingin mencari tantangan dan suasana baru, menapaki jenjang karir yang lebih baik, serta mendapat penghasilan yang lebih tinggi. Pikirkan untung ruginya dan baik buruknya sebelum memutuskan, jika hati sudah mantap, silahkan lanjutkan ke proses berikutnya.

Usahakan proses seleksi tidak menganggu pekerjaan Anda. Anggap Anda tertarik dengan penawaran mereka dan ingin menjajaki opportunity tersebut. Biasanya Anda akan diminta menyerahkan resume lengkap kemudian bertemu dengan headhunter untuk proses wawancara awal. Sebagai karyawan yang bertanggung jawab, sebaiknya Anda tidak menggunakan jam kantor untuk memenuhi panggilan tersebut. Agar proses seleksi Anda tidak berbenturan dengan pekerjaan, ambil saja cuti supaya Anda bisa lebih fokus menjalaninya.

Be discreet tentang penawaran dan proses seleksi. Sebisa mungkin jangan sesumbar bahwa Anda sedang diincar oleh perusahaan lain. Selain tidak etis, karena posisi Anda yang masih bekerja, hal ini juga menyalahi aturan main proses seleksi yang dilakukan Executive Search. Biasanya mereka akan berhati-hati supaya proses ini jangan sampai tercium oleh competitor klien mereka.

Apapun hasilnya, tetap jaga hubungan baik dengan Executive Search. Setelah menjalani rangkaian proses seleksi ternyata Anda tidak menemui kecocokan dengan perusahaan tersebut, misalnya karena paket numerasi yang tidak sesuai atau pekerjaan tidak seperti yang dijanjikan, sampaikan penolakan dengan baik-baik. Kemukakan alasan Anda dengan logis dan jelas agar tidak menimbulkan kesan negatif. Sebisa mungkin jagalah hubungan baik dengan Executive Search tersebut sebab siapa tahu mereka akan menawarkan kesempatan lain di masa yang akan datang.

Sikapilah keputusan mutasi dan rotasi dengan bijaksana. Proses ini bertujuan untuk mematangkan dan meningkatkan karir Anda, jangan sampai malah membuat Anda mengalami pemutusan hubungan kerja. Pandanglah kesempatan ini sebagai ajang untuk mengembangkan diri yang pada akhirnya akan membantu kemajuan karir Anda.


Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia


Bookmark and Share

Tips Agar CV dan Resume On-line Sukses

Sejalan dengan makin canggihnya perkembangan teknologi, maka lahir pula-lah cara-cara baru dalam melamar kerja. Salah satunya yang mungkin sudah tidak asing bagi kita adalah CV dan resume on-line! Pada dasarnya cara penulisan baik CV online maupun yang konvensional adalah sama. Namun ada beberapa tips jitu yang dapat kita terapkan agar dapat membuat CV dan resume online kita memiliki probability atau peluang yang lebih besar agar dilirik oleh perusahaan.

Pengiriman berkas-berkas lamaran kerja melalui email atau form aplikasi on line tertentu biasanya dilakukan dan diperlukan jika kita fokus melamar suatu lowongan kerja via internet. Setelah kita kirim berkas-berkas tersebut, mungkin memerlukan waktu yang cukup lama lagi agar terindex atau dilirik oleh perusahaan. Kalaupun dilirik, mungkin jumlah perusahaan yang menemukan dan membaca CV dan resume tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi yang sebelumnya diharapkan (tidak terlalu banyak)!

Hal ini terkadang kemudian membuat kita berpikir dan bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah situs lowongan kerja atau job portal yang kita kunjungi tersebut tidak credible atau tidak professional! Dugaan ini memang tidak sepenuhnya salah, namun lebih bijak lagi jika kita meninjau dan mereview kembali format CV dan resume yang kita kirim dan optimalisasi yang telah dilakukan.

Ok, langsung saja berikut ini beberapa tips yang mungkin berguna, untuk dapat mengoptimalkan peluang CV dan resume online yang kita kirim agar sukses, lebih menarik dan dilirik oleh banyak perusahaan:

1. Pastikan data diri kita telah terisi dengan benar dan lengkap! Biasanya sesaat setelah kita
menyelesaikan pendaftaran pada sebuah situs lowongan kerja di internet, maka langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan log-in ke member area dari situs tersebut.
Nah, sebelum kita dapat mengakses full member area tersebut, biasanya account kita akan
diarahkan oleh navigasi agar melengkapi data diri personal kita. Nah lakukan tahap ini
dengan benar dan lengkap! Namun sayangnya kebanyakan pelamar mengenyampingkan hal
ini dan malah buru-buru untuk meng-skip hal ini guna secepatnya mengetahui info lowongan
kerja yang ditawarkan. Perlu diketahui bahwa, dengan melengkapi data tersebut maka akan
peluang kita untuk dapat dilirik oleh perusahaan akan semakin besar.

2. Jangan menyepelekan kata kunci! Apa itu kata kunci? Hmm… Pada dasarnya kata kunci
disini hampir sama mekanismenya saat kita melakukan pencarian di search engine seperti
Google. Kata-kata kunci ini biasanya digunakan oleh perusahaan untuk mencari pelamar
yang relevan dan sesuai yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika perusahaan membutuhkan
seorang editor, maka biasanya kata-kata kunci yang digunakan adalah mengedit, CMS,
menulis, dll. Atau jika ada perusahaan yang membutuhkan seorang programmer web, maka
beberapa kata-kata kunci yang digunakan adalah firework, frontpage, php, html,
dreamweaver, dll. Oleh karena itu optimalkan kriteria kata kunci yang relevan dan mewakili
kemampuan kita ke dalam CV yang akan dibuat!

3. Kemudian jangan lupa untuk selalu melakukan kontrol dan up-date profile yang telah dibuat
secara berkala. Hal ini penting dilakukan karena mengingat bahwa membuat sebuah profil
bukanlah langkah yang terakhir tapi merupakan tahap awal dalam pemasaran potensi yang
kita miliki di internet. Pastikan dalam profil tersebut tercantum kata-kata kunci yang
relevan! Pengecekan profil secara berkala juga bertujuan agar pihak perekrut kerja melihat
kita aktif dan serius dalam melamar pekerjaan (tapi ingat jangan terlalu sering juga
melakukan update, cukup seminggu atau dua minggu sekali)

4. Kemudian, pastikan alamat dan normor kontak yang dapat dihubungi telah ditulis dengan
benar. Jika kita menggunakan nomor telepon rumah, pastikan telah mencantumkan kode
area tempat tinggal kita. Tentunya tidak mau bukan, sudah capek-capek memarketingkan
diri via internet…echhh begitu dihubungi ternyat lose contact ha4x…..

5. Sebagai tambahan terakhir, jika kita telah bekerja maka usahakan jangan menggunakan
email perusahaan dari tempat kerja kita yang lama. Selain hal ini tidak etis, jika ketahuan
oleh pihak kantor lama maka email tersbut akan diblokir dan bahkan mungkin kita akan
dipecat oleh perusahaan lama tersebut sebelum mendapatkan jenis pekerjaan yang baru.

Job Vacancy , Indonesia Job , Job Indonesia


Bookmark and Share